Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 06:51:46【Kabar Kuliner】597 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(643)
Artikel Terkait
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
- Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM
- BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November
- Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
- BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
Resep Populer
Rekomendasi

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs

Berburu mineral strategis, langkah Indonesia kuasai teknologi

Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit

Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir

Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas

BGN sosialisasikan revisi penerima MBG

Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik